Tuesday, October 16, 2012

KETIKA ALLAH MENJADI ALASAN PALING UTAMA


*•. ✽♫ ╰☆╮•˚KETIKA ALLAH MENJADI ALASAN PALING UTAMA╰☆╮•˚ .

((*•.BismillaahiRRahmaaniRRahiim.•*))

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kepada yang ingin menikah tapi sampai sekarang belum menikah,
Kepada yang sering berdoa dipertemukan jodohnya tetapi belum dipertemukan,
Kepada para pasangan yang sudah ingin menikah tetapi belum dimuluskan jalannya menuju pernikahan, ada baiknya surat dibawah ini menjadi renungan bersama.


Surat yang ditulis oleh seorang istri kepada suaminya.

Suamiku, ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan untuk menerima pinanganmu dan berpasrah ketika kau berkehendak menyegerakan pernikahan kita.

Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah. Aku tidak banyak ragu tentang dirimu, kau jemput aku di tempat yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut mencampuri ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah.

Sehingga aku dinikahi seorang lelaki shalih, tegar, dan menjadi komitmenku berbakti kepada suami.

Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak melihat segala kekurangan suamiku.

Dan sekuat tenaga pula, aku mencoba membahagiakan dia. Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka menitis air mataku saat melihat segala kebaikan dan kelebihan suamiku, yang rasanya sulit aku tandingi.

Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka akupun berdoa, Ya Allah jadikan dia, seorang lelaki syurga, suami dan ayah anak-anakku, yang dapat menjadi jalan menuju syurga-Mu. Aamiin.

Telah menjadi azamku, kalau Allah menjadi alasan paling utama untuk menikah, maka seharusnya tidak ada lagi istilah, mencari yang cocok, yang ideal, yang menggetarkan hati, yang mententeramkan jiwa, yang,yang,yang,dan 1000 “yang” lainnya, Karena semua itu baru akan muncul justru setelah melewati jenjang pernikahan.

Niatkan semua karena Allah dan harus yakin kepada Sang Maha Penentu segalanya.

Ketika usiaku 20 tahun, aku sudah memiliki niat untuk menikah, meskipun hanya sekadar niat, tanpa keilmuan yang cukup.

Karena itu, aku meminta jodoh kepada Allah dengan banyak kriteria. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.

Ketika usiaku 21 tahun, semua orang-orang yang ada di sekelilingku, terutama orang tuaku, mulai bertanya pada diriku dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri.

Maukah aku segera menikah atau mampukah aku menikah???

Dalam doaku, aku kurangi permintaanku tentang jodoh kepada Allah.

Rupanya masih terlalu banyak. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.

Ketika usiaku 22 tahun, aku bertekad, bagaimanapun caranya, aku harus menikah. Saat itulah, aku menyedari, terlalu banyak yang aku minta kepada Allah soal jodoh yang aku inginkan.

Mulailah aku mengurangi kriteria yang selama ini menghambat niatku untuk segera menikah, dengan bercermin pada diriku sendiri.

Ketika aku minta yang tampan, aku berpikir sudah cantikkah aku???

Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku???

Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku???

Bahkan ketika aku minta yang soleh, bergetar seluruh tubuhku sambil berpikir keras di hadapan cermin, sudah solehahkah aku???

Ketika aku meminta sedikit.

Ya Allah, berikan aku jodoh yang sehat jasmani dan rohani dan mau menerima aku apa adanya, masih belum ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan niatku.

Dan ketika aku meminta sedikit,sedikit,sedikit,lebih sedikit.

Ya Allah, siapapun lelaki yang meminangku langsung kuterima ajakannya untuk menikah tanpa banyak bertanya, beerti dia jodohku.

Dan Allah-pun mulai menujukkan tanda-tanda akan mengabulkan niatku untuk segera menikah. Semua urusan begitu cepat dan mudah aku laksanakan.

Alhamdulillah, ketika aku meminta sedikit, Allah memberi jauh lebih banyak.

Kini, aku menjadi istri dari seorang suami yang berilmu, bijaksana, dan menerimaku apa adanya.

Silakan Share Semoga Bermanfaat Untuk Kita Bersama

Saturday, October 13, 2012

Langkah Mengkonfigurasi FTP server di Debian 6 (Squeeze)


Pada kesempatan kali ini kita akan melakukan praktik membuat FTP server pada Debian 6, masing-masing menyiapkan computer yang di dalamnya terdapat virtual computer dengan operating system debian 6 (squeeze) dan network adapter bridge. Kemudian kedua computer tersebut kita hubungkan dengan kabel UTP cross agar bisa berkomunikasi.
Beberapa cara membuat FTP server pada Debian 6 supaya dapat berhubungan atau saling tukar menukar data. Langkah pertama yaitu menginstall FTP pada Debian 6.
1.       Power On-kan Debian 6 dan login sebagai root. Atur IP address client dan server dengan IP address harus satu jaringan. Caranya buka terminal lalu ketik nano /etc/network/interfaces kemudian Enter.

2.      Tambahkan pada akhir file tersebut seperti berikut. Ctrl+X lalu Y kemudian Enter.

3.      Restart konfigurasi IP dengan mengetikkan /etc/init.d/networking restart
4.    Kemudian untuk bisa membuat FTP server makaharus menginstall paket FTP-nya terlebih dahulu. Ketikkan apt-get install proftpd tekan Enter.


5.       Pilihan “from inetd” digunakan jika traffic jaringan tidak terlalu tinggi. Pilihan standalone digunakan untuk keadaan jaringan yang sebaliknya. Oleh karena itu pilih FTP mode standalone lalu Enter.

6.       Jika proftpd sudah terinstall maka akan terjadi perubahan pada direktori /home yaitu terdapat direktori bernama ftp. Oleh karena itu cek dengan perintah cd /home.
7.       Lihat isi directory home dengan cara ketikkan ls –l akan terlihat seperti ini.

Cobalah akses ftp server menggunakan web browser pada computer client dan lihat hasilnya. Saat kita akan masuk maka kita akan ditanyai tentang username dan password, oleh karena itu isikan password dan usernamenya, akan tetapi bukan dengan user root.

8.       Lihat file yang terdapat pada ftp tersebut, file-file tersebut adalah file yang terdapat pada direktori /home, directory ini adalah direktori pertama yang dituju dan merupakan default pada user tersebut. Kita dapat mengganti tujuannya dengan mengetikkan usermod –d (direktori yang dituju) (nama user) ftp lalu Enter.

9.       Kemudian edit file FTP dengan mengetikkan nano /etc/proftpd/proftpd.conf lalu Enter.

Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Temukan kata-kata “#DefaultRoot “ kemudian hilangkan tanda pagarnya.

Karena server ftp kita akan digunakan untuk umum maka kita perlu mengatur agar orang lain juga bisa melihat ftp kita tanpa perlu login. Oleh karena itu temukan kata “#<Anonymous~ftp> “hilangkan tanda pagarnya sampai “</Anoymous> “
Ctrl+X lalu Y kemudian Enter.

10.   Selanjutnya lakukan restart pada FTP dengan mengetikkan /etc/init.d/proftpd restart

11.   Untuk mengunggah file(upload) pada FTP server maka kita memerlukan filezila. Oleh karena itu pada computer client harus diinstal Filezilla.
12.   Setelah instalasi selesai maka buka filezila dan masukan alamat IP address server, username, dan password lalu Enter.

Untuk menambahkan file maka caranya adalah cari file selanjutnya klik kanan dan pilih upload. 

Refresh FTP server pada web browser komputer client, lihat perubahan yang terjadi.

 Semoga bermanfaat :)

Konfigurasi Samba Pada Debian 6 (Squeeze)


Pada kesempatan kali ini kita akan melakukan praktik mengkonfigurasi samba pada Debian 6, masing-masing menyiapkan computer yang di dalamnya terdapat virtual computer dengan operating system debian 6 (squeeze) dan network adapter bridge, kemudian kedua computer tersebut kita hubungkan dengan kabel UTP cross agar bisa berkomunikasi.
Beberapa cara mengkonfigurasi sharing samba pada Debian 6 dengan Windows XP Profesional supaya dapat berhubungan atau saling tukar menukar data (sharing file). Langkah pertama yaitu menginstall paket samba pada Debian 6.
1.       Power On-kan Debian 6 dan login sebagai root. Kemudian buka terminal dan ketikkan apt-get install samba samba-client swat tekan Enter.

2.       Ada konfirmasi untuk lanjut tekan tombol Y lalu Enter.

3.       Akan muncul konfirmasi pemberian nama workgroup. Secara default akan tertulis WORKGROUP tetapi jika ingin diubah juga tidak masalah yang terpenting nama workgroup komputer server sama dengan nama workgroup komputer client. Untuk lanjut tekan Enter.

5.       Ubah file yang akan di-sharing supaya dapat dilihat/diedit oleh cient dengan cara chmod 777 <nama file yang di-sharing>
Misal chmod 777 kelompok9

6.       Untuk mengakses folder samba yang akan dishare, user yang digunakan adalah user khusus untuk samba. Untuk itu, kita perlu membuat user samba minimal 1 user.
Ketikkan useradd siswa lalu Enter.
Kemudian ketik smbpasswd –a siswa lalu Enter dan akan diminta memberi password pada user siswa tersebut.

7.       Berikutnya kita akan menyiapkan konfigurasi sharing file direktori /home/nur/kelompok9. Ketikkan nano /etc/samba/smb.conf lalu Enter. Pada akhir file tersebut ubahlah menjadi seperti berikut ini dan simpan konfigurasi file tersebut.
 
1.   Kita dapat melihat user apa saja yang ada dalam system dengan mengetik cat /etc/passwd lalu enter

8.       Restart /samba/smb.conf dengan cara /etc/init.d/samba restart lalu Enter.

9.       Cek pada komputer client apakah bisa mengakses file yang telah di-share oleh server tadi.
Selamat mencoba... :)
Good Luck!


Template by:

Free Blog Templates